CERDASI.ID,JAMBI – Komisi III DPRD Jambi melakukan sidak pembangunan RTH (17/4). Dari hasil tinjauan mereka, proyek yang menghabiskan anggaran Rp 35 miliar itu tidak sesuai dengan harapan dan tidak layak.
Apalagi ketika datang hujan, kawasan RTH digenangi banjir. Keramik yang dipasang di beberapa titik bangunan goyang. Komblok yang terpasang sudah ada yang roboh. Saluran air di kawasan RTH tidak berpungsi. Tak hanya itu, rumput sudah tinggi.
Kata Ivan Wirata, Wakil Ketua Komisi III DPRD Jambi, RTH ini, sudah menjadi perbincangan public. Bahkan warga sudah minta aparat penegak hukum untuk melakukan audit terhadap pembangunan RTH itu. Warga menilai, hasil pembangunan tidak sesuai dengan anggaran.
Secara visual, lanjut Ivan, terlihat belum ada pemeliharaan oleh kontraktor yang membangun. Banyak bangunan yang belum bisa dimanfaatkan.
Di samping itu, rumput-rumput liar juga sudah mulai tumbuh di mana-mana, dan banyak tumbuhan yang mati. Selain itu, ketika hujan lebat, kawasan RTH itu digenangi air, karena ada sejumlah saluran pembuangan air yang tersumbat.
“Listrik juga belum berfungsi. Secara estetika, RTH itu kan harus indah. Saya minta ke Kadis PUPR, segera carikan solusi. Sehingga kami sebagai legislative yang berfungsi sebagai pengawas bisa berjalan dan eksekutif juga punya solusi,” katanya.
Dia menilai, anggaran Rp 35 mikiat itu tidak sebanding dengan hasil. “Kita lihat tadi, banyak titik-titik yang terendam air kalau hujan,” ujarnya.
Kepala Dinas PUPR M Fauzi mengatakan, saat ini RTH itu masih dalam masa pemeliharaan yang merupakan tanggung jawab kontraktor yang membangun. Disebutkannya, untuk masa pemeliharaan fisik RTH, akan berakhir pada bulan Juni mendatang. Sementara untuk pemeliharaan vegetasi, berakhir bulan Desember mendatang.
“Kalau kami dari PU, sudah mengeluarkan surat perintah untuk pemeliharaan. Seperti kita ketahui, pemeliharaan fisik bulan Juni, vegetasi bulan 12. Artinya ketika RTH akan diserah terimakan ke kita, itu sudah dalam kondisi bagus. Artinya, semua vegeatasi harus tumbuh, yang mati kami minta ganti,” katanya.
Fauzi mengatakan, pihaknya hanya menerika RTH dalam kondisi layak. Jika masih ada kekurangan, maka tidak akan diterima.
“Sekarang masih kami beri kesempatan untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Termasuk saluran-saluran yang tersumbat. Nanti inventarisasi terhadap apa-apa yang kurang. Sepanjang tidak ada pemeliharaan, tidak usah diterima,” tandasnya. (***)
Discussion about this post