CETDASI.ID,JAMBI – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi masih melakukan lelang melalui E-Katalog untuk pemenang pengelola angkutan transportasi massal Trans Siginjai yang sampai saat ini belum bisa dioperasikan.
“Ditargetkan pada minggu depan sudah ada dan ditemukan pemenang lelang agar angkutan massal milik Pemerintah provinsi (Pemprov) Jambi itu bisa beroperasi segera mungkin,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Ismed Wijaya (8/2/2023).
Pihaknya akan menentukan pengelola Trans Siginjai sesuai dengan kriteria yang ada, dimana saat ini peserta lelang masih satu pendaftar yakni Koperasi Organda yang notabene merupakan pengelola pada 2022.
“Kita harapkan minggu depan sudah ada pemenang lelang sehingga transportasi massal Trans Siginjai itu sudah bisa beroperasi,” katanya.
Angkutan massal milik Pemerintah Provinsi Jambi itu sudah diberikan subsidi oleh Pemprov Jambi kepada setiap penumpang sekitar Rp40 ribuan per orang.
Seperti untuk jalur dari Bandara menuju ke Sengeti Kabupaten Muaro Jambi sebesar Rp8 ribu per orang dan perkantoran Provinsi ke Pijoan dengan harga Rp5 ribu.
“Jadi kalau biaya normalnya Rp50 ribu per orang, artinya kami akan mensubsidi Rp40 ribuan per orang untuk angkutan Trans Siginjai,” kata Ismet Wijaya.
Pada tahun lalu jatah alokasi subsidi penumpang Trans Siginjai yang dikelala oleh Dishub mengembalikan dana anggaran atau silva sebesar Rp1 miliar pada kas daerah, karena anggarannya yang hanya bisa digunakan sekitar Rp900 juta untuk subsidi penumpang.
“Ini karena sistem operasional tidak memenuhi target penumpang per hari, hal itu dikarenakan alasannya padatnya angkutan lain di jalan dan sulitnya mencari BBM,” kata Ismet lagi.
Belum maksimalnya pelayanan angkutan massal di Jambi Trans Siginjai itu, Ismed mengakui terkendala keterbatasan armada sehingga tidak bisa setiap saat bisa menyambung untuk mengangkut penumpang dimana kendaraan baru ada 10 unit dan terbagi ke tiga koridor (rute).
“Seperti empat bus untuk rute Bandara-Sengeti, empat bus armada ke perkantoran (Inspektorat Provinsi) – Pijoan dan dua unit koridor Bandara-Candi Muaro Jambi,” kata Ismet.
Dia juga menyebutkan tetap mengedukasi masyarakat untuk naik angkutan massal ini karena sudah disubsidi Pemprov Jambi dan dengan interval yang terlalu jauh, mungkin membuat masyarakat tidak sabar menunggu pemberangkatan itulah kendalanya. (bre)
Discussion about this post