CERDASI.ID, JAMBI – Pekerjaan awal Ruang Terbuka Hijau (RTH) di eks pasar angso duo lama ternyata belum sesuai dengan keinginan Gubernur Jambi. Al Haris beberapa waktu lalu memantau pekerjaan yang menyedot Rp34,5 Miliar, hasilnya ada tanah kosong di bibir sungai yang tak dimanfaatkan.
Gubernur Jambi Al Haris mengatakan saat tinjauanya beberapa hari lalu ia menemukan masih ada tanah kosong dibatas sungai batanghari, yang menurut pemahaman dari Dinas PUPR Provinsi Jambi tanah tersebut dikeruk oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) Jambi.
ā Saya kesana dan saya cek kalau tanah itu dibiarkan ada batasnya maka jelek untuk kedepannya,ā ujar Al Haris Selasa (12/7) kepada cerdasi.id.
Atas tinjauan itu, Gubernur menyebut juga telah melakukan rapat evaluasi dengan OPD Pemprov terkait dan perwakilan BWSS.
“Dan ternyata ini lahan kosong bagi mereka (BWSS), dan kita tindaklanjuti dengan menyurati balai secara resmi dan kita minta itu diserahkan ke Pemprov untuk menjadi bagian dari RTH kita. Dan prinsipnya mereka setuju,” sebutnya.
Ditanya apakah kontraktor yang salah membuat desain, gubernur menampiknya. “Bukan salah, cuma mereka buat kecil di bagian tepinya, sedangkan kita ingin besar sampai ke tepi sungai,” katanya.
Kendati demikian Al Haris meyakini pekerjaan ini akan selesai pada akhir tahun 2022 ini.
Sementara itu Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) Johansyah yang mendampingi gubernur melakukan peninjauan ke RTH mengakui Gubernur meminta ruang kosong di RTH bisa dimanfaatkan.
“Ada ruang kosong yg dekat turap yg dibangun BWSS, sehingga perlu dibangun (menjadi bagian RTH),dengan membuat surat resmi ke BWSS,” jelasnya.
Adapun untuk kontraktor pekerjaan ini adalah PT.Bumi Delta Hatten asal Kota Jambi dengan nilai kontrak Rp34,5 Miliar bersumber dari APBD murni tahun 2022. Pekerjaan sendiri telah dimulai pada akhir Juni lalu.
Sebelumnya Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi M.Fauzi mengatakan nantinya RTH dengan anggaran Rp35 Miliar ini akan dibangun ikon Provinsi Jambi, yakni Angso Duo.
Selain itu, diharapkan tempat ini bisa digunakan tempat bersantai untuk masyarakat dan juga tempat pelaksanaan event.
“Nantinya RTH yang seluas 4,2 hektare ini akan kita bangun multifungsi. Bisa digunakan masyarakat untuk bersantai. Juga nanti jika ada festival maupun event lain bisa menggunakan RTH tersebut,” sebutnya.(and)
Discussion about this post