CERDASI.ID, JAMBI – Angkutan Batu Bara jalur Sungai Batanghari telah resmi dibuka pada 30 Mei 2024 ini, sesuai pengumuman Satgas Wasgakkum Provinsi Jambi. Ternyata, pengaktifan kembali jalur air itu tak lepas dari komitmen yang telah dibuktikan Perkumpulan Pengusaha Tambang Batu Bara (PPTB) Jambi yang tengah memperbaiki Jembatan Tembesi, di Kabupaten Batanghari.
PPTB mulai memperbaiki jembatan tembesi yang fender atau tiang pengamannya rusak puluhan unit karena ditabrak tongkang batu bara sebelumnya.
Hal itu diakui oleh perwakilan PPTB. Salah satu Koordinator Divisi PPPTB, Sapuan Ansori dengan lugas menyampaikan aksi nyata dari kelompok pengusaha ini.
” PPTB yang menaungi seluruh pengusaha tambang sudah berkomitmen dengan Pemprov Jambi dan mulai melakukan perbaikan jembatan rusak akibat tertabrak tongkang,” ucapnya kepada media ini Rabu malam (29/5/2024).
Dananya tak sedikit, untuk perbaikan jembatan Tembesi sesuai RAB (rancangan anggaran), kata Sapuan, lebih kurang Rp4 Miliar ditanggung dari kocek PPTB. Duit itu untuk memperbaiki 33 tiang fender, yang akan dibeli baru.
“Saat ini sudah mulai tahapan pekerjaan, tepatnya pengecekan unsur kekerasan tanah di sungai, setelah itu pemancangan. Lalu juga untuk casing kita sudah cek dan memberikan panjar (DP) kepada pabrik pembuatnya,” ucap Sapuan yang juga anggota DPRD Provinsi Jambi ini.
Pekerjaan mereka tersistem, PPTB sudah meminta rekomendasi BPJN (Balai Jalan) untuk gambar dan teknisnya, dan kita minta pegawasan masyarakat dan dinas provinsi agar pekerjaan maksimal dan daya tahan lebih kuat.
Sapuan juga memastikan perbaikan tak menggangu arus transportasi sungai yang dilalui tongkang batu bara. “Sebab berdirinya tongkang perbaikan fender itu, di jalur yang tidak dilewati angkutan ponton batu bara,” jelasnya.
Selain itu, PPTB juga sudah membereskan semua fasilitas yang akan dilalui tongkang di kolong jembatan. Seperti menyiapkan armada assist di 3 lokasi, yakni di Aur Duri 1 sebanyak 2 tugboat besar, di Jembatan tembesi 2 Assist, serta di jembatan Koto Boyo 1 Assist.
“Kami juga sudah membuat spanduk larangan di jalur bukan kolong jembatan, dan menyiapkan navigasi komunikasi kepada kapten kapal untuk Assist. Juga menyiapkan pandu Profesional di kapal assist. Nantinya tongkang yang melewati kolong akan dipandu oleh Tugboat/Assist yang sudah stand by di pos pantau jembatan itu,” ucapnya.
Ia berharap kepada anggota PPTB, agar saling bersinergi membuat kenyamanan kepada masyarakat pengguna lain, karena tanpa berpartisipasi keadaan yang ada tak mungkin berjalan sebagaimana mestinya. “Investasi harus kita jaga masyarakat kita beri kenyamanan, ketenangan, dan kita akan buka pekerjaan kepada masyarakat sekitar jembatan. Nanti masyarakat akan jadi satgas atau relawan mengatasi alurnya lalu lintas, diawasi di pos pantau. dan tugboat asist disiapkan, mulai besok, kita sudah koordinasi kelengkapan administrasi, surat izin berlayar (SIB),” kata pria yang juga Ketua MCP Pemuda Pancasila Kabupaten Batanghari ini.
Sekilas tentang PPTB Jambi merupakan organisasi yang menaungi seluruh pengusaha tambang. Yang diketuai oleh pengusaha sukses Ade Erlanda.(cer)
Discussion about this post