CERDASI.ID, JAMBI – Setelah dilaunching oleh Gubernur Jambi Al Haris pada 2 Desember 2023 lalu, penyaluran bantuan Dumisake alat pengelola perkebunan di Dinas Perkebunan Provinsi Jambi segera rampung. Program ini sangat membantu masyarakat yang bekerja disektor perkebunan, dan bisa membuat mereka mandiri profesional.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Ir. Agusrizal, MM. Ia mengatakan sudah diserahkan di beberapa daerah yang kelompok masyarakatnya menerima bantuan ini.
“Yang sudah seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi, Batanghari dan Bungo,” ucap Agusrizal (18/12/2023).
“Pada program Dumisake pak gubernur kita membuat kelompok pengusaha jasa pengelola kebun. Bantuan ini total diserahkan kepada 25 kelompok atau dengan jumlah anggota 500 orang (masing-masing 20 orang) buruh kebun. Dengan rincian 21 kelompok buruh sawit, 2 kelompok buruh kebun kelapa dan 2 kelompok buruh kebun pinang,” sambung Agusrizal.
Adapun bantuan yang diberikan berupa alat dan mesin. Total masing-masing kelompok akan mendapat Rp96 juta bantuan berbentuk barang. Atau alokasi anggaran keseluruhan Rp2,4 Miliar.
“Jadi bantuanya wujudnya seperti motor roda tiga sebagai alat pengangkutan sawit yang bisa mengangkut 1.000 Kilogram produk baik sawit, pinang maupun kelapa. Lalu ada juga alat bantu menodos egrek elektrik, dan juga ada gerobak sorong, mesin potong rumput, sinso kecil serta spryer kecil,” sebut pria yang pernah dicalonkan menjadi Pj Bupati Sarolangun ini.
Tak hanya itu, Dinas Perkebunan juga telah memikirkan tindak lanjut setelah bantuan ini diberikan. Mereka akan dilatih menjadi profesional dibidangnya.
“Kita harap kedepan kelompok kerja jasa pengelola kebun bisa menjadi tenaga outsorcing di perusahaan karena tenaga kerja sesuai Undang-Undang Cipta Kerja sangat dibutuhkan,” akunya.
Lanjutnya, tujuan akhirnya diharapkan setelah bantuan dan pelatihan itu dilakukan dapat tercipta lapangan kerja baru.
“Ini upaya kita terus mengentaskan kemiskinan ekstrim, dimana hitungannya di Jambi yang betul-betul kurang mampu disektor perkebunan ada 70 ribuan, ini akan bertahap dan terukur,” pungkasnya. (cer)
Discussion about this post