CERDASI.ID, JAMBI – Buruknya kualitas udara di Provinsi Jambi turut menyebabkan dampak Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Untuk mengantisipasi itu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher menyatakan kesiapannya menerima pasien rujukan kasus Ispa yang tergolong berat. Namun hingga sejauh ini belum ditemukan kasus Pneumonia (kategori berat) yang diakibatkan Ispa.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher dr.Anton Trihartanto menegaskan saat ini pihaknya belum menerima pasien Pneumonia yang disebabkan Ispa. “Belum ada kasus Ispa berat di RSUD,” ucap Anton.
Anton menyatakan, jika ada kasus Ispa berat ditangani dengan skema untuk penatalaksanaan pasien infeksi paru pada umumnya.
“Kalau untuk alat rutin tersedia setiap hari, dan untuk ruangan itu ada Nicu untuk pasien bayi berumur 28 hari ada 5 bed yang disiapkan, dan ada ruangan ICU khusus anak dan dewasa ada 15 bed juga jika membutuhkan ruangan ini dilengkapi peralatannya,” katanya.
Ia menjelaskan ruangan itu memang tempat rutin yang disiapkan ada atau tidak adanya pasien. “Ruangan biasa juga bisa digunakan jika dibutuhkan,” akunya.
Anton menerangkan berdasarkan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) RSRM merupakan rujukan terakhir setelah puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten/Kota. Alias pasien Ispa yang diterima biasanya untuk kasus yang berat. “Biasa yang butuh perawatan khusus dengan Pneumonia berat dan butuh ventilator baru dirujuk ke RSRM,” terangnya.
Kendati demikian saat ini, RSRM telah menerima 5 pasien anak yang terserang Ispa. Pasien ini bukan merupakan pasien rujukan namun masyarakat sekitar. “Pada satu dua hari ini ada 5 pasien Ispa yang dirawat diruangan anak, ini merupakan pasien biasa mungkin karena tinggalnya di sekitar rumah sakit mattaher,” katanya.
Pasien anak itu, kata Dia, sedang menjalani perawatan dan kondisinya terus membaik. “Rata-rata perawatannya 4 sampai lima hari, tergantung perawatannya klinis seperti batuknya hilang, sesak nafas berkurang kemudian akan kita sarankan untuk pulang,” katanya.
Ia mengakui dengan adanya pasien anak yang dirawat itu, maka terjadi peningkatan kasus. Sebab, sebelumnya tak ada kasus Ispa anak yang di rawat di RS milik Pemprov Jambi ini. Dan dari informasi yang diterimanya di Puskesmas dan Rumah Sakit tipe C saat ini pasien meningkat.
Dari catatan kasus Ispa di Kota Jambi sendiri sudah mencapai 10 ribu kasus. Hal itu turut dipengaruhi oleh Indek Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang berada dalam kategori tidak sehat. Seperti pada siang Selasa PM 2.5 atau konsentrasi utama pencemaran berada pada angka 142 di Kota Jambi. (cer)
Discussion about this post