JAMBI – Pemilukada Jambi akan segera berlangsung pada 27 November 2024 mendatang. Warga Jambi diminta mulailah cerdas dalam memilih pemimpin dengan bijak dengan melihat gagasannya bukan sekedar dari Gimik kampanye belaka.
Dari data KPU bahwa ada 34 calon kepala daerah (cakada) yang resmi maju di Pilkada Jambi. Diantara 34 cakada itu, untuk Pilgub Jambi diketahui ada dua kandidat yang akan bertarung merebut hati masyarakat. Keduanya itu yakni Romi-Sudirman dengan nomor urut 01 lalu Al Haris-Abdullah Sani dengan nomor urut 02.
Dari kedua yang maju, masyarakat mulailah mencaritahu apa saja hasil kerja kedua kandidat atau gagasan para kandidat selama mereka jadi pemimpin di daerahnya.
Langkah ini dianggap tepat agar tidak ‘salah’ memilih pemimpin nantinya. Dalam Pilgub Jambi ini tentunya berbagai cara akan dilakukan oleh cakada demi mencari simpati supaya meraih suara.
Dikutip dari SindoNews.com, Founder OMG Consulting dan Co-Founder Inspigo Yoris Sebastian pernah mengingatkan pada Pemilu 2024 lalu agar masyarakat Indonesia tidak memilih calon pemimpin yang berdasarkan gimik kampanyenya saja.
Sementara, Public Affairs Lead Think Policy Lutfi Nugroho juga pernah menyatakan dikutip dari sumber yang sama, bahwa masyarakat terutama pemilih muda harus lebih cerdas dan kritis dalam memilih kandidat.
Hal ini dianggap penting, bahkan pernyataan keduanya itu dibenarkan pula oleh pengamat politik Jambi, Wawan Novianto. Menurut dia, masyarakat Jambi kini harus lebih paham bahwa belum tentu politisi muda mewakili orang muda, dan begitu pula politisi yang mengatasnamakan ‘rakyat’ akan nantinya lebih mementingkan rakyatnya.
“Maka mengenali rekam jejak itu sangatlah penting sebelum memantapkan pilihan di 27 November 2024 nanti,” kata Wawan kepada wartawan, Selasa (1/10/2024).
Masyarakat Jambi juga diminta tidak mudah tertipu dengan tampilan-tampilan di Medsos yang seolah-olah kandidat itu dekat dan mudah berbaur dengan masyarakatnya namun terbalik dengan bukti kerja nyata.
“Sekali lagi, cerdas lah dalam menentukan pilihan, ingat yang kita pilih ini buat 5 tahun kedepan, jangka panjang yang kita pikirkan, bukan hanya sekedar tertipu gimik lalu kita menyesal kemudian harinya,” ujarnya.
Selain itu, bahwa pentingnya melihat hasil kerja kedua kandidat sangat lah diutamakan. Apalagi ini soal membangun Provinsi Jambi kedepannya.
Dalam Pilgub Jambi ini, ada 11 kabupaten-kota yang mesti dipikirkan nasibnya. Pilgub ini jadi ajang bagi masyarakat untuk menentukan nasib Jambi nantinya.
Segala tindak tanduk kedua kandidat mestinya harus diketahui secara jelas dan kongrit oleh masyarakat. Tidak hanya itu, dalam Pemilukada ini warga Jambi juga mesti hindari lagi yang namanya politik uang yang brutal hingga sangat merugikan nasib daerah kedepan.
Warga juga mesti pintar dalam tentukan sikapnya demi kemajuan Jambi bukan soal kepentingan pribadi. Kemajuan Jambi pastinya jadi harga mati bagi masyarakat tanpa harus tawar menawar.
Isu-isu soal perubahan, perlawanan, perjuangan atau apapun itu yang mengaitkan atas nama ‘rakyat’ mesti dipahami betul apakah hanya sekedar gimik belaka atau sungguh adanya. Hal-hal ini yang mesti diketahui warga Jambi agar pilihan suara masyarakat tidak sia-sia nantinya.
Dikutip dari KPI.go.id bahwa Anggota KPI Pusat, Tulus Santoso mengatakan jika informasi tentang para paslon yang maju Pilkada penting diketahui masyarakat supaya pilihannya obyektif dan rasional.
“Ini juga kemudian yang kami pesankan kepada lembaga penyiaran agar lembaga penyiaran itu menginformasikan rekam jejak dari paslon. Gagasan-gagasannya apa saja yang akan dilakukan dan apa yang sudah mereka lakukan sebelumnya,” kata Koordinator bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Pusat itu di sela-sela kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengawasan Siaran Pilkada 2024 di Semarang, pada Senin lalu (11/9/2024).
Selain itu, kata Tulus, informasi lengkap para paslon ini akan meminimalisasi pandangan subyektif dari masyarakat. Dengan demikian, penyelenggaraan pilkada ini akan menghasilkan para pemimpin daerah yang dapat bekerja untuk masyarakatnya.
“Jadi bukan hanya dikehendaki karena paras wajahnya bagaimana, lalu karena mudah berbaur, kemudian karena teman satu desa dan selanjutnya, kalau pilihan seperti itu tentu hanya berdasarkan rasa saja. Tapi bukan pada apakah para paslon kandidat Pilkada ini bisa bekerja. Jadi, kalau informasi ini disampaikan dengan komplit maka kita semua bisa memilih dengan rasional dan objektif,” jelas Tulus
Maka, sekali lagi, bagi warga Jambi mulailah memahami rekam jejak kedua kandidat yang maju di Pilgub Jambi ini. Sebelum memilih, lihatlah bagaimana mereka membangun daerahnya, mengangkat nama daerahnya, kemudian memajukan daerahnya, hingga meningkatkan perekonomian daerahnya.
Aktif lah mencaritahu apakah diantara kedua kandidat yang maju di Pilgub Jambi ini telah sukses perbaiki daerahnya baik soal infrastruktur jalan, kesehatan dan pendidikan. (*)
Discussion about this post