CERDASI.ID, JAKARTA – Inovasi adalah ruh birokrasi. Itulah kredo yang selalu dihembuskan oleh Dirjen Zudan Arif Fakrulloh yang juga menjabat Ketum Korpri Nasional di seluruh jajaran birokrasi, khususnya di Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri.
Menariknya, berbagai inovasi Ditjen Dukcapil Kemendagri bolak-balik meraih berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri. Salah satunya yang terbaru: Penghargaan Anugerah Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi yang diserahkan oleh Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas di Hotel Bidakara Grand Pancoran, Jakarta, Selasa (6/12/2022) pagi tadi.
Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menerima piagam penghargaan untuk kategori “Top 45 Inovasi Pelayanan Publik”, Klaster Kementerian, untuk inovasi Juwita-NG: The Next Generation of Data Utilization in Public Services.
Menteri Azwar Anas mengatakan, tujuan dari Anugerah Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi adalah untuk mendorong percepatan reformasi birokrasi dan pelayanan publik. “Sesuai arahan Presiden Jokowi, birokrasi harus berdampak, birokrasi bukan tumbukan kertas. Maka salah satu reformasi birokrasi tematik adalah digitalisasi pelayanan publik. Kalau ini berjalan maka pelayanan akan lebih cepat, lebih transparan, dan pelayanan akan murah,” papar Menteri Abdullah Azwar Anas.
Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh merasa bersyukur inovasi Juwita-NG ini dua kali meraih Top Inovasi.
Dalam ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP), Juwita-NG yang merupakan pengembangan inovasi ‘Si Juwita’ (Pemanfaatan Data Kependudukan Terintegrasi secara Online untuk Mewujudkan Single Identity Number) yang pada 2019 meraih Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.
Selanjutnya pada 2021, inovasi Juwita-NG lolos pada kategori umum pada ajang KIPP Kementerian PAN-RB. Setahun berselang pada 2022 inovasi Juwita-NG meraih Top 45 Inovasi Pelayanan Publik untuk klaster kementerian.
Zudan mengungkapkan, Juwita-NG ini telah banyak diterapkan di berbagai event maupun pelayanan publik.
“Untuk keperluan penegakan hukum dan pencegahan kriminal, Juwita-NG sudah diterapkan dalam pengamanan penyelenggaraan ASIAN Games tahun 2018, pengamanan penyelenggaraan IMF di Bali tahun 2018 dan dalam persiapan pengamanan penyelenggaraan G20 di Bali,” urai Zudan.
“Sedangkan dalam pelayanan publik, dapat digunakan untuk membuka rekening perbankan, jasa tanda tangan elektronik, pembukaan akun fintech, penyaluran bansos, dan lainnya,” katanya lebih lanjut.
Dirjen Zudan juga menjelaskan inovasi ini sebagai bukti nyata gerakan konkret Dukcapil berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan negara dalam peranannya melakukan verifikasi kebenaran data kependudukan seseorang menjadi lebih tertib, teratur, dan harmonis.
Inovasi ini dilandaskan dan memegang teguh amanat dan marwah Ditjen Dukcapil Kemendagri dalam mengelola serta melindungi data kependudukan berdasarkan UU Adminduk dan tidak mengabaikan hak penduduk untuk mendapatkan perlindungan atas data pribadinya.
Ide utama dalam inovasi ini, jelas Zudan, adalah membantu percepatan pelayanan publik dalam pengenalan identitas seseorang, yang sebelumnya harus melalui proses panjang seperti datang langsung ke tempat pelayanan, input data manual, dan survey on-site (KYC).
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian turut mendorong beragam inovasi yang telah dilakukan Ditjen Dukcapil. Sebab, inovasi tersebut pasti akan berdampak positif bagi kemudahan dan kualitas pelayanan adminduk di masyarakat. (*)
Puspen Kemendagri
Discussion about this post