CERDASI, ID.JAMBI — Direktorat Binmas Polda Jambi melalui Subdit Bintibsos kembali melaksanakan kegiatan penyuluhan rutin dan cooling system dalam rangka menjaga Harkamtibmas, kali ini dengan mengusung tema “Pencegahan Bullying & Kekerasan Seksual di Lingkungan Satuan Pendidikan.” Kegiatan ini digelar di SMA Islam Al-Falah Jambi, Rabu pagi (23/04), dan diikuti oleh para siswa-siswi sebagai peserta utama.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kasubdit Bintibsos Ditbinmas Polda Jambi, AKBP Dr. Dadang Karyanto, M.H., M.Pd, beserta staf, yang disambut hangat oleh pihak sekolah.
Acara dibuka secara resmi oleh perwakilan sekolah, yakni Waka Kesiswaan Ibu Yanti Sulistiawati, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Dir Binmas AKBP Henky Poerwanto, SIK, MM melalui Kasubdit Bintibsos Ditbinmas Polda Jambi, AKBP Dr. Dadang Karyanto, M.H., M.Pd, yang menekankan pentingnya kesadaran kolektif untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi semua.
Dalam penyuluhan tersebut, Ibu Asih Noprini, S.Psi, M.H bertindak sebagai narasumber yang memaparkan materi terkait perlindungan perempuan dan anak, serta pentingnya memahami dan mencegah tindakan bullying dalam bentuk apapun, baik fisik, verbal, sosial, hingga bullying online.
AKBP Dr. Dadang Karyanto, M.H., M.Pd, menjelaskan bahwa “Bullying adalah bentuk kekerasan yang dapat menyebabkan trauma jangka panjang, depresi, menurunnya rasa percaya diri, hingga terganggunya prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, semua pihak—baik guru, siswa, maupun orang tua—harus terlibat aktif dalam menciptakan budaya anti-bullying di sekolah.”
Kegiatan ini juga diisi dengan sesi tanya jawab, penyerahan sarana kontak, dan ditutup dengan doa serta pesan-pesan kamtibmas dari tim Ditbinmas. Suasana silaturahmi yang terbangun penuh keakraban menambah semangat seluruh peserta dalam menyerap materi yang disampaikan.
Sebagai bentuk himbauan positif, Ditbinmas Polda Jambi mengajak seluruh elemen sekolah untuk Menumbuhkan empati dan saling menghargai di antara sesama siswa, Berani melaporkan jika melihat atau mengalami tindakan bullying atau kekerasan, Membangun komunikasi yang terbuka antara siswa, guru, dan orang tua, Menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.
“Kita semua punya peran dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang bebas dari kekerasan dan diskriminasi. Mari jadikan sekolah sebagai tempat yang aman, nyaman, dan menyenangkan untuk belajar dan berkembang,” lanjut
Kegiatan berlangsung dengan tertib, aman, dan lancar, mencerminkan sinergi positif antara kepolisian dan masyarakat pendidikan dalam menjaga ketertiban dan keamanan bersama.(viryzha)
Discussion about this post